Sunday, September 7, 2014

1. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah mengenal reaksi halogenasi karbonil.

2. Dasar Teori 


Golongan-golongan halogen adalah klorheksidin, yodium povidon yodium, yodoform, heksaklorofen, triklokarbon, klorksilenol, triklosan, Na hipoklorit, Ca-hipoklorit, tosilkloramida, dan kliokinol (Tjay, Tan thoan, 2001).
Yodoform bila kontak dengan tubuh melepaskan yodium secara berangsur dan yodium inilah yang diharapkan bersifat bakterisid. (Anonim, 1995).
Halogenasi alfa merupakan dasar suatu uji kimia, yang disebut uji idioform, untuk metil keton. Gugus metil dari suatu meti keton di iodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI3) padat berwarna kuning. Brom dan klor juga bereaksi dengan metil keton menghasilkan bromoform dan kloroform. Istilah umum untuk menyebut CHX3 ialah haloform, maka reaksi ini sering disebut reaksi haloform. Karena bromoform dan kloroform merupakan cairan yang tidak mencolok, maka pembentukannya tak berguna untuk reaksi uji. Namun, reaksi antara suatu metil keton dengan setiap halogen tersebut memberikan suatu metode pengubahan metol keton ini menjadi asam karboksilat.
(Fessenden, 1982).
Pembuatan uji yodoform pada percobaan ini menggunakan kalium iodida dan Iodium. Kalium iodida mengandung tidak kurang dari 99 % dan tidak lebih dari 101,5 % KI, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian hablur heksahedral, transparan atau tidak berwarna atau agak buram dan putih atau serbuk granul, agak higroskopik, larutan menunjukkan reaksi netral atau basa terhadap lakmus. Kalium iodida mudah larut dalam air terlebih lagi dalam air mendidih, mudah larut dalam gliserin, larut dalam etanol (Anonim, 1995).
Bahan kedua yang digunakan yaitu iodium. Iodium adalah salah satu zat bakterisid terkuat karenanya yodoform berfungsi sebagai bakterisid, hampir semua kuman patogen termasuk fungi, dan virus dimatikan oleh iodium. Begitupula spora, walaupun diperlukan waktu lebih lama, larutan 2% memerlukan 2-3 jam. Iod merupakan antiseptikum yang sangat efektif untuk kulit utuh, maka sebagai tinktur iod banyak digunakan sebelum injeksi. Efek sampingnya adalah sifatnya yang merangsang (nyeri bila digunakan pada luka terbuka) warnanya coklat dan kadang terjadi dermatitis (alergi kulit) ( Tjay, Tan Thoan, 2001).
Uji yodoform merupakan uji khas untuk senyawa metil keton. Hidrogen pada kedudukan alfa bersifat asam dan hasil penggunaannya menghasilkan anion enolat. Selanjutnya anion enolat dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan senyawa halokarbonil untuk iodin. Reaksi sebagai berikut :
  
Karena ada penarikan elektron dari iodin yang pertama, maka setiap sisa hidrogen pada atom karbon menjadi lebih asam dan secara cepat diubah menjadi trihalometil oleh halogen dan basa. Akibat penarikan elektron dari iodin yang pertama, maka senyawa trihalo mudah dipecahkan oleh basa membentuk iodoform.. Karena iodin adalah pereaksi oksidasi maka alkohol sekunder memberi reaksi positif membentuk metil keton (Fessenden, 1982).

3. CARA PERCOBAAN

Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah labu alas bulat, pemanas air, gelas arloji, gelas ukur, pendingin balik, corong gelas, kertas saring.
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah aseton, natrium hidroksida, alkohol, kalium iodida, kaporit.

1 comment:

  1. Great Article ....
    Just want to say your article is as amazing. The clearness in your post is just great and i could assume you are an expert on this subject. Well with your permission allow me to grab your RSS feed to keep up to date with forthcoming post. Thanks a million and please carry on the enjoyable work.

    Yes

    Click

    Here

    Here

    ReplyDelete