1. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah mengenal reaksi halogenasi
karbonil.
2. Dasar Teori
Golongan-golongan halogen adalah
klorheksidin, yodium povidon yodium, yodoform, heksaklorofen, triklokarbon,
klorksilenol, triklosan, Na hipoklorit, Ca-hipoklorit, tosilkloramida, dan
kliokinol (Tjay, Tan thoan, 2001).
Yodoform bila kontak dengan
tubuh melepaskan yodium secara berangsur dan yodium inilah yang diharapkan
bersifat bakterisid. (Anonim, 1995).
Halogenasi alfa merupakan
dasar suatu uji kimia, yang disebut uji idioform, untuk metil keton. Gugus
metil dari suatu meti keton di iodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI3)
padat berwarna kuning. Brom dan klor juga bereaksi dengan metil keton
menghasilkan bromoform dan kloroform. Istilah umum untuk menyebut CHX3
ialah haloform, maka reaksi ini sering disebut reaksi haloform. Karena
bromoform dan kloroform merupakan cairan yang tidak mencolok, maka
pembentukannya tak berguna untuk reaksi uji. Namun, reaksi antara suatu metil
keton dengan setiap halogen tersebut memberikan suatu metode pengubahan metol
keton ini menjadi asam karboksilat.
(Fessenden, 1982).
Pembuatan uji yodoform pada
percobaan ini menggunakan kalium iodida dan Iodium. Kalium iodida mengandung
tidak kurang dari 99 % dan tidak lebih dari 101,5 % KI, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan. Pemerian hablur heksahedral, transparan atau tidak
berwarna atau agak buram dan putih atau serbuk granul, agak higroskopik,
larutan menunjukkan reaksi netral atau basa terhadap lakmus. Kalium iodida
mudah larut dalam air terlebih lagi dalam air mendidih, mudah larut dalam
gliserin, larut dalam etanol (Anonim, 1995).
Bahan kedua yang digunakan
yaitu iodium. Iodium adalah salah satu zat bakterisid terkuat karenanya yodoform
berfungsi sebagai bakterisid, hampir semua kuman patogen termasuk fungi, dan
virus dimatikan oleh iodium. Begitupula spora, walaupun diperlukan waktu lebih
lama, larutan 2% memerlukan 2-3 jam. Iod merupakan antiseptikum yang sangat
efektif untuk kulit utuh, maka sebagai tinktur iod banyak digunakan sebelum
injeksi. Efek sampingnya adalah sifatnya yang merangsang (nyeri bila digunakan
pada luka terbuka) warnanya coklat dan kadang terjadi dermatitis (alergi kulit)
( Tjay, Tan Thoan, 2001).
Uji yodoform merupakan uji
khas untuk senyawa metil keton. Hidrogen pada kedudukan alfa bersifat asam dan
hasil penggunaannya menghasilkan anion enolat. Selanjutnya anion enolat dapat
bereaksi dengan halogen menghasilkan senyawa halokarbonil untuk iodin. Reaksi
sebagai berikut :
Karena ada penarikan elektron dari
iodin yang pertama, maka setiap sisa hidrogen pada atom karbon menjadi lebih
asam dan secara cepat diubah menjadi trihalometil oleh halogen dan basa. Akibat
penarikan elektron dari iodin yang pertama, maka senyawa trihalo mudah
dipecahkan oleh basa membentuk iodoform.. Karena iodin adalah pereaksi oksidasi
maka alkohol sekunder memberi reaksi positif membentuk metil keton (Fessenden,
1982).
3. CARA PERCOBAAN
Alat yang digunakan pada percobaan
kali ini adalah labu alas bulat, pemanas air, gelas arloji, gelas ukur,
pendingin balik, corong gelas, kertas saring.
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
aseton, natrium hidroksida, alkohol, kalium iodida, kaporit.
Great Article ....
ReplyDeleteJust want to say your article is as amazing. The clearness in your post is just great and i could assume you are an expert on this subject. Well with your permission allow me to grab your RSS feed to keep up to date with forthcoming post. Thanks a million and please carry on the enjoyable work.
Yes
Click
Here
Here